Showing posts with label trisemester 1. Show all posts
Showing posts with label trisemester 1. Show all posts

Friday, November 4, 2011

Baby in 14 weeks - (Not Only) Morning Sickness

Mual dan muntah (Morning Sickness) diawal kehamilan dialami hampir separuh dari ibu hamil, yang sesungguhnya adalah keadaan khusus yang dirancang sebagai mekanisme perlindungan bagi wanita yang sedang mengandung benih agar tidak terlalu sering terpapar oleh toksin yang berasal dari lingkungan yang dapat mengancam kehidupan janin. 

Mual dan muntah yang dialami oleh ibu hamil adalah akibat dari peningkatan hormon2 kehamilan human chorionic gonadotropin (HCG), dan biasanya terjadi dipagi hari meskipun bukan tidak mungkin terjadi sepanjang hari. Hormon HCG meningkat drastis pada awal kehamilan untuk pembentukan plasenta (ari-ari) bayi sebagai pusat nutrisi janin selama dalam ruang nyaman yang bernama rahim ibu. 

Dan ... ternyata saya pun mengalaminya ^_^ itupun baru terjadi ketika umur kandungan sudah melewati 8w dan tidak hanya dipagi hari.
Banyak hal yang menjadi pencetus 'moment2 indah' itu untuk saya, diantara nya :
  1. Bahan makanan mentah, dan juga yang bau masakan yang baru matang. 
    Solusinya adalah tidak memasak dan membeli makanan dari luar *Thanks to my hubby krn sudah repot2 berganti peran menyiapkan makanan*. Tapi anehnya, kalau untuk baking justru malah enjoy2 aja alias sangat menikmati. Ya jelaslah, beda banget wangi tepung ditambah mentega/margarin, coklat, agar2 dsb dibandingkan bau ikan, ayam, daging mentah :-p
  2. Ketika sikat gigi dan mencuci muka.  Mungkin disebabkan karena kondisi air di Bandung Timur sini yang kurang bagus (keruh dan berbau). Sehingga dalam kondisi hamil muda ini ritual sikat gigi dan mencuci muka digantikan perannya oleh air A*Q* hangat. Dan juga (entah kenapa) pasta gigi yang saya gunakan sebelumnya juga turut jadi pemicu, sampai akhirnya suami tanpa sengaja membawakan pasta gigi non detergent. Alhamdulillah lumayan bisa mengurangi mual. 
  3. Kamar mandi. Yup ... entah kenapa walau sudah gonta ganti pengharum kamar mandi tetap saja tidak pengaruh :-( malah bau nya menambah rasa mual. Sampai akhirnya  kita memutuskan untuk tidak pakai pengharum sama sekali.
  4. Bau parfum suami. Alhamdulillah kalau yang ini suami sangat pengertian sekali, alias selama hampir 2 bulan rela tidak memakai parfum :-)
  5. Minum susu. Entah kenapa saya yang penggemar susu coklat, ketika usia kandungan 8w setiap meminum susu pasti langsung merasa asam di lambung dan tak lama akhirnya keluar lagi alias dimuntahkan. Solusinya ? Insya Allah nanti akan saya posting sendiri, karena masih banyak yang pro dan kontra tentang masalah minum susu ketika hamil.
Sebenarnya ketika kontrol ke dokter pada usia kandungan 10w, dokter memberi obat anti mual dan muntah. Tapi karena tidak pengaruh alias masih saja terjadi, akhirnya tidak saya minum lagi. 

Tapi yakin deh, semua 'kenikmatan' itu terbayar sudah ketika kunjungan ke dokter. 
Ya .. saat ini selalu dinantikan oleh semua calon ibu dan ayah, karena pada saat itulah waktunya untuk bertemu sang buah hati.



Ini baby nya ketika umur nya 13w5d ... 
Keterangan :
GA : 13w5d
CRL : 7,58 cm

Subhanallah, pas di USG dia melambaikan tangan ke ayah bundanya, terus bergerak gerak tanpa henti. Sampai2 susternya aja ketika melihat langsung berteriak kesenangan bahkan  dr. Anita juga agak kesulitan untuk mengambil posisi yang pas agar hasil USG nya tidak 'blur'.


Sehat terus ya nak .. Makin hari semakin tidak sabar untuk segera bertemu denganmu :-)

Karena sudah masuk trisemester kedua, maka vitamin yang diresepkan bukan Felamil Genio lagi, melainkan Fetavita. 

Tuesday, October 25, 2011

Pendarahan a.k.a Spotting a.k.a Flek

Keluarnya Flek atau atau bercak darah tentunya membuat seorang ibu hamil cemas dan bertanya-tanya, apalagi bagi yang baru pertama kali hamil seperti saya.

Dan ternyata hal ini juga menimpa kehamilan saya. Hiks. 
Ya ... ketika mudik ke Indramayu -  dengan usia kehamilan sekitar 7w - saya mendapati adanya bercak kecoklatan yang mengotori celana dalam dan  ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut dengan warna yang semakin memudar.


Saya menduga hal ini disebabkan perjalanan jauh dalam rangka silaturahim lebaran kekampung mertua di perbatasan wilayah cirebon - brebes sana. Walaupun saya hanya duduk manis didalam mobil, namun ternyata cukup berakibat (hampir) fatal untuk kehamilan (plus ada jalan2nya juga sih ke daerah Trusmi - maklum namanya juga perempuan).


Sempat panik dan menangis, apalagi obat penguat kandungan (Cygest 400) yang saya punya sengaja tidak saya bawa karena dr. Anita bilang tidak perlu dipergunakan selama kondisi baik2 saja. Mencoba mencari penguat kandungan alami (jambu merah/strawberry) seperti yang disarankan teman2 di salah satu forum ? ternyata di kota kecil seperti Indramayu sangat susah mencarinya :-(


Akhirnya tanpa menunggu waktu lama, sekembalinya kita di Bandung, langsung kita bergegas ke dokter . Ternyata dr. Anita masih cuti lebaran, dan saya diperiksa oleh dokter pengganti nya (dr. Eppy Dharmadi SpOg). Alhamdulillah, karena tidak adanya gejala seperti nyeri perut, keluarnya gumpalan darah/jaringan, pingsan, lemas atau demam, maka beliau menyatakan kandungan saya baik2 saja.


Namun dikarenakan saya tidak kuat dengan (maaf) bau menyengat yang menempel di celana dalam dikarenakan pemakaian Cygest 400 (yang sdh saya punya)  melalui vaginal, maka saya minta obat pengganti nya dan oleh dr. Eppy Dharmadi diberikan Dhupaston. Sesudahnya beliau minta saya beristirahat selama 3 hari alias bedrest, kemudian kontrol lagi dalam waktu 2 minggu untuk melihat perkembangan janinnya.

Alhamdulillah, ketika 2 minggu kemudian saya kontrol kembali ke dr. Anita, ketika di USG ternyata janin saya menunjukkan perkembangan yang sangat bagus. Semua organnya sudah lengkap dan ... yang paling membahagiakan lagi ketika dr. Anita memperlihatkan detak jantungnya kepada saya dan suami .. Subhanallah .. Anak ku sudah ada detak jantungnya :-)

Ini baby nya ketika umur 10w2d


Buat  yang ingin tahu ciri2 flek yang bahaya atau tidak, ini saya copas artikel dari Ayahbunda :

Pendarahan Trimester Pertama Bisa Akibatkan Keguguran

Pendarahan pada kehamilan di trimester pertama (minggu 1-24) terjadi pada 30% kehamilan. Dari jumlah tersebut, separuhnya berakhir dengan keguguran. Untuk itu, penting sekali mengetahui penyebab dan pencetus pendarahan, agar momok ibu hamil ini sebisa mungkin dicegah. Pada setiap kasus pendarahan, ibu diharuskan segera mencari pertolongan medis untuk evaluasi lebih lanjut.

Implantasi embrio.

Penyebab: Pendarahan akibat proses perlekatan embrio di dinding rahim (implantasi embrio).
Kapan terjadi: Sekitar waktu menstruasi, sehingga ibu tidak menyadari bahwa proses kehamilan sudah berlangsung.
Gejala: Pendarahan jauh lebih sedikit dari menstruasi umumnya, hanya berupa bercak, lamanya 1-2 hari.
Perawatan dan Tindakan: Tidak perlu, karena merupakan proses terjadinya kehamilan normal.

Pendarahan yang merupakan ancaman keguguran.
Penyebab: Infeksi, misalnya infeksi saluran kemih, dehidrasi, penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan keguguran, trauma fisik berat, atau karena perkembangan janin yang abnormal. Bisa juga penyebab tidak diketahui pasti. Hubungan seks atau stress, yang selama ini sering disebut sebagai salah satu penyebab pendarahan, sesungguhnya tidak benar.
Kapan terjadi: Kehamilan kurang dari 12 minggu. Setelah 12 minggu, kejadian keguguran menurun drastis.
Gejala: Pendarahan, disertai atau tidak disertai kram perut.
Perawatan dan Tindakan:
  • Pemeriksaan dalam (per vagina) untuk mengetahui dan mengatasi penyebab pendarahan akibat kelainan di vagina seperti infeksi mulut rahim, polip di mulut rahim hingga kanker mulut rahim.
  • Pemeriksaan mulut rahim, apakah masih dalam keadaan tertutup atau terbuka.
  • Pemeriksaan USG untuk memastikan kondisi kehamilan. Jika janin masih baik, kehamilan dapat dilanjutkan. Jika ditemukan sisa kehamilan yang menunjukkan keguguran sebagaian, makan dilakukan kuretasi dengan pembiusan. Jika rahim sudah kosong,  karena kehamilan sudah keluar seluruhnya, ibu diberi pengobatan antibiotik.
  • Dari hasil USG juga dapat ditemukan kasus janin tidak berkembang (blighted ovum), umumnya disebabkan keadaan janin yang abnormal sejak awaal, kematian janin (detak jantung janin tidak dapat dideteksi lagi), dan kehamilan mola (hamil anggur) di mana perkembangan janin abnormal, perlu ditangani serius karena dapat berubah menjadi kelainan yang bersifat ganas atau kanker.
Kehamilan Ektopik(Kehamilan di luar rahim)
Penyebab: Merupakan pendarahan pada trimester pertama yang paling berbahaya. Kehamilan ektopik terjadi bila sel telur, yang telah dibuahi, menempel di luar rahim, umumnya di saluran telur atau tuba falopi. Karena sel telur yang sudah dibuahi itu akan tumbuh membesar, maka tempatnya menempel akan robek dan mengakibatkan pendarahan yang mengancam nyawa ibu, dialami sekitar 3% kehamilan.
Kapan terjadi: Sesudah lewat minggu ke-6.
Gejala: Pendarahan disertai nyeri perut.
Perawatan dan Tindakan:
  • Pemeriksaan dilakukan berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan USG dan pemeriksaan laboratorium.
  • Bila kehamilan di luar kandungan belum pecah, pemberian obat-obatan hingga tindakan operasi pemotongan saluran telur dan tranfusi darah.
Atau bunda juga bisa baca artikelnya disini ..