Showing posts with label pregnancy. Show all posts
Showing posts with label pregnancy. Show all posts

Thursday, March 22, 2012

Baby in 35 weeks


Ga terasa umurnya sudah 35w, jadi makin ga sabar untuk segera bertemu baby Nio :-) 

21 Maret 2012 kemarin akhirnya kita ke RSIA Limijati untuk kontrol lagi. Salah satu alasannya kontrol disana karena mesin USG nya sangat terang dibanding di RB. Emma ... ha ha ha, abis kata ayahnya biar puas ketemu baby nya. 
Terus terang jadwal kontrolnya molor dari yang seharusnya sudah 2 minggu sekali dikarenakan ternyata dr. Anita harus seminar dan sakit. Memang ada sih dokter penggantinya, tapi kita nya udah cinta mati sama beliau.



 GA : 35w6d
EFW : 2731gr
HC : 30,72 cm

Alhamdulillah pas di USG posisi nya sudah tidak sungsang lagi jadi  ga sia2 nungging terus plua melakukan gerakan2 yoga yang bisa membalikkan posisi janin sampai ngos2an. Juga afirmasi positif yang selalu disampaikan ke Baby Nio supaya kita bisa bekerja sama agar semuanya sehat dan normal.  Hanya saja memang belum masuk ke panggul. Namun semua organnya sehat dan berkembang dengan baik serta sudah 'matang'.
Perkiraan untuk lahir sekitar 14-21 April 2012, tp ada kemungkinan bisa lebih cepat :-)

Tapi yang paling bikin kita semua senang ketika dr. Anita mengeluarkan surat pengantar yang salah satu kalimatnya berbunyi .. PARTUS NORMAL ^_^

Mudah2an bisa segera masuk panggul ya nak, semua nya sehat terus sehingga bunda bisa melahirkan secara normal sesuai dengan rencana yang kita semua inginkan. Aamiin

Wednesday, March 7, 2012

Baby in 33 weeks

Ga terasa ternyata umurnya sudah memasuki 33w aja :-)
Kamis, 1 Maret 2012 kemarin, karena frekwensi kontrol sudah 2 minggu sekali, akhirnya kali ini kita menuju RB. Emma Poeradiredja krn dr. Anita ada jadwal praktek disana.


Sekalian juga niat tanya2 tentang persalinan disana (biaya, IMD, ASIX, Rooming In) plus lihat2 fasilitas yang ada disana, karena sebelumnya sudah booking di Hermina Pasteur untuk kondisi emergency nya, namun tiba2 dr. Anita sudah tidak praktek disana lagi.


Alhamdulillah, kondisi baby nya sehat malah BBJ nya melebihi berat badan janin ideal .. xixixi (stop makan ice cream deh), namun posisi kepala yang sebelumnya sudah hampir dibawah, kali ini dia ingin bertemu ayah bunda dengan cara duduk manis alias Sungsang :-( ... Jadi deh PR bunda nya kali ini untuk melakukan beberapa cara agar posisi kepalanya segera berada dibawah dan bisa masuk panggul. SEMANGAT !!!


Jadi secara keseluruhan hasil USG nya sebagai berikut :

GA : 33w4d
EDD : 15-04-2012

HC : 32,33 cm
EDD : 06-04-2012

EFW : 2390 gr
EDD : 11-04-2012

Kekurangannya selama periksa di RB. Emma ini adalah tampilan layar USG nya yang kurang terang plus print out hasil USG nya juga samar banget, sehingga susah untuk difoto (udah coba tp selalu buram).


Plus, suster pendamping dr. Anita yang menurut kita berdua 'ga banget' deh. Gimana ga ? karena di Rumah Sakit sebelumnya minimal 20 menit waktu yang disediakan untuk diperiksa dan tanya jawab, yang ini ketika sdh selesai pemeriksaan maka susternya sudah nangkring didepan pintu yang sudah dibuka alias siap menerima pasien berikutnya (pantes sempat bingung liat pasien sebelumnya kog cepat sekali diperiksa).


Namun, berhubung saya termasuk pasien yang cerewet  dan untuk  kali ini ada beberapa hal yang ingin didiskusikan ke dr. Anita tentang penanganan bayi ketika baru lahir (pemberian vit. K, obat mata, dll), jadinya waktunya menjadi +/- 30 menit dan selama itulah suster tsb berdiri didepan pintu .. ha ha ha

Wednesday, February 29, 2012

(Insya Allah) 1,5 months to Go

Insya Allah minggu ini sudah berumur sekitar 31-32w. 

Karena ngejar dr. Anita susah alias pas hari Sabtu kita datang ke RB. Emma Poeradiredja ternyata beliau tidak dapat praktek karena ada seminar, trus hari Senin pagi telepon ke RSIA Hermina Pasteur untuk daftar, ternyata beliau sudah tidak praktek disana lagi :-(  Akhirnya coba sms suster Ade alias asistennya dr. Anita, dibalas kalau hari Senin sekarang praktek di RS. Limijati. 

Tapi .... berhubung minggu kemarin itu tanggal sekarat dan dompet tidak memungkinkan untuk kontrol di Limijati, akhirnya diputuskan untuk kontrol ke bidan Okke di Galenia MCC aja, sekalian ninggalin jejak alias Rekam Medik, karena kan memang niat untuk melahirkan secara Gentle Birth disana.

 Pemeriksaan dengan bidan bedanya hanya di peralatan saja. Kalau di dokter sudah pasti dengan mesin USG yang bisa menunjukkan dengan jelas kondisi dalam kandungan, sedangkan di bidan hanya dengan rabaan tangan dan Doppler untuk menghitung detak jantung. CMIIW

Alhamdulillah ... katanya baby nya sehat dan detak jantungnya juga bagus (lupa berapa hitungannya). Cuma seperti biasa, karena karakteristik babynya yang memang aktif banget jadi sering buat bundanya merasa 'nikmat' banget perutnya alias sering kaku. 
Dan karena dari usia sekitar 28w sudah merasakan antara perut kaku/tegang  dan kontraksi palsu (Braxton Hick), maka semaksimal  mungkin harus dijaga supaya tidak terjadi kontraksi dini. Kalau Braxton Hick nya muncul yang harus dilakukan ya segera istirahat dan menarik napas dalam2.

Yang membedakan lagi adalah karena di Galenia kita sepakat menganut paham Gentle Birth, maka sudah pasti tidak dibekali dengan berbagai macam vitamin penunjang kehamilan. Hanya disarankan untuk memakan makanan yang bergizi dan bernutrisi cukup untuk kehamilan kita.

Yang pasti di usia segini perut semakin besar (tapi memang ini juga termasuk katagori kehamilan yang besar menurut orang2). Untuk memulai tidur sudah sulit mencari posisi yang pas, karena kalau tidak pinggang akan terasa sakit.

Insya Allah minggu ini akan kontrol lagi ke dr. Anita, karena selain memang frekwensi kontrol juga sudah 2 minggu sekali, juga ga sabar ketemu baby nya secara langsung (via USG tentunya).

Wednesday, January 25, 2012

Baby in 28 weeks - BBJ membuat GA berubah

Senin, 16 Januari 2012 kemarin saatnya kontrol kembali ke dr. Anita. Karena hari Senin jadwal beliau di RSIA Hermina Pasteur maka kesanalah kita menuju.



Pemeriksaan rutin berjalan seperti biasa, namun ternyata setelah di USG berdasarkan EFW nya umur my baby mundur menjadi 25w6d yang lengkapnya sebagai berikut :

HC : 24,92 cm GA 26w
FL : 5,43 cm GA 28w1d
EFW : 886 gr GA 25w6d

Ukuran berat badan janin ideal bisa dilihat disini 

Panik ? pasti nya. Apalagi ini anak yang kita tunggu2 sekian lama.
Tapi kog dr. Anita nya tetap terlihat tenang ... Alhamdulillah, ternyata kalau berdasarkan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) semua terlihat normal :-)

Namun ternyata letak baby nya masih melintang dengan posisi kepala berada di sebelah kanan. Tapi berhubung rentang waktu kelahiran masih lama jadi kita semua optimis dan masih sangat mungkin janin bisa berputar supaya posisi kepala bisa berada dibawah pada saat lahir nanti. Aamiin..
Yang pasti harus banyak melakukan gerakan sujud selain pada saat sholat, juga upayakan mengepel lantai dengan posisi jongkok .. he he . padahal kalau ngepel model begini udah puluhan tahun ga berlaku lagi.. 

Mengenai penurunan BBJ bisa terjadi karena beberapa hal,  diantaranya :
  • Kekurangan asupan nutrisi. Karena bila asupan nutrisi ibu hamil berkurang sudah pasti janin akan mengalami kekurangan nutrisi.
  • Berkurangnya sirkulasi darah melalui plasenta ke janin. Dan hal ini banyak faktor yang bisa mempengaruhi seperti : stress, kelelahan, tekanan darah tinggi, rokok, kesehatan ibu yang menurun dan berbagai faktor lain yang bisa mempersempit pembuluh darah dan akhirnya menghambat peredaran darah ke janin, sehingga janin kurang mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen dari plasenta.
Setelah membaca penjelasan diatas, baru saya tersadar bahwa kemungkinan besar penyebab hal ini berasal dari ASAP ROKOK !!! .. Hiks ..memang sangat disayangkan sekali  lingkungan tempat saya bekerja tidak mensupport lingkungan yang sehat bagi ibu hamil. Karena walaupun saya sudah memberitahukan dari awal kehamilan, namun masih ada saja rekan kerja yang tidak mau bertoleransi alias tetap saja merokok didekat saya :-(


Dan mengenai perubahan GA dari seharusnya 28w1d menjadi 25w6d yang secara otomatis mempengaruhi perubahan HPL (Hari Perkiraan Lahir) yang akurat (karena penghitungan mengikuti ukuran janin). Ternyata penggunaan ukuran2 ini lebih tepat untuk membandingkan apakah pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilannya atau tidak. Atau pengukuran berdasarkan hasil USG boleh dilakukan sebagai penghitungan HPL apabila HPHT sulit ditentukan.

Setelah mengetahui penjelasan mengenai GA tersebut diatas barulah saya dan suami merasa tenang. Walaupun begitu tetap saja kita berdua masih mempunyai PR untuk menaikkan BBJ juga berusaha agar posisi bayi bisa bergeser alias letak kepala sudah berada dibawah. OPTIMIS !!!








Kalau foto2 ini ayah dan bunda nya numpang narsis ya ...

Friday, December 30, 2011

Baby in 24 weeks



Insya Allah saat ini sudah mencapai usia 24 minggu.
Kenaikan berat badan ? ... o^o .... total kenaikan terakhir kontrol ternyata hampir 10 kg 
Tanya ke dokter, apakah terlalu berlebihan ? jawabnya tentu saja tidak alias masih dalam batas normal  .. sstttt tapi di foto ga keliatan kan gemuk nya

Kalau baca2 dari sini maka pada usia 24 minggu paru2 mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta.

Untuk persiapan hidup diluar rahim, paru2 bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantong udara tetap mengembang. Kulit bayi juga mulai menebal.
Saat ini pun saya sudah merasakan kenyamanan dibanding bulan2 sebelumnya ..  hanya untuk posisi tidur saja yang sudah harus memakai beberapa bantal dan guling


Menurut artikel2 yang ada,
pada bulan ke 6 (enam) ini panjang bayi sekitar  28-38 cm dengan berat sekitar 680 gr dan mendekati 1 kg diakhir bulan.  Pada bulan ini indra pendengarannya terbentuk sempurna dengan jaringan otak yang semakin berkembang. Ia mengamati semua suara diluar rahim.  Makanya dianjurkan untuk sering2 memperdengarkan musik2 klasik atau ayat2 Al Qur'an bagi yang Muslim (saya prefer ayat2 Al Qur'an)

Mata sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk pertama kali. Ia juga sudah membentuk pola tidur dan bangun. CMIIW.


Yang pasti ...  selalu berdoa agar sehat terus dan bisa melahirkan secara normal agar bisa  memberikan yang terbaik untuk kelahiran my baby ... Aamiin
 

Friday, December 23, 2011

Baby in 22 weeks (Kram Perut)

Ketika usia kandungan mendekati 23w, saya merasakan kram perut yang sangat luar biasa. Perut terasa keras, kencang  sehingga susah ketika posisi duduk maupun tidur. Ini saya rasakan selama hampir 2 hari.

Saya coba mengafirmasikan diri, berbicara dengan baby, mendengarkan lagu2 dengan harapan perut ini agak 'melunak' namun tetap saja sia2. Panik pun melanda :-(

Akhirnya, walaupun berhasil menuju ke kantor pada pagi harinya namun karena kondisi tidak juga membaik, langsung saja minta suami untuk menjemput untuk kemudian sore harinya kontrol ke Dr. Anita. 

Langsung cek dimana beliau praktek pada hari itu, dan sore harinya kita bergegas menuju RSIA Limijati.

Setelah saya menceritakan keluhan yang terjadi selama 2 hari, Dr. Anita bertanya apakah saya terlalu capek dan melakukan aktifitas yang melelahkan ? saya jawab tidak sama sekali. Dan Alhamdulillah setelah dilakukan pemeriksaan dan USG, baby nya sehat wal'afiat.  

Keram perut yang terjadi pada diri saya kemungkinan disebabkan karena baby nya yang terlalu aktif juga akibat peregangan rahim.

Walaupun saat hamil terkadang muncul kram  disekitar daerah perut, hal ini normal dan umumnya tidak berbahaya. Tapi bukan berarti boleh dibiarkan sampai menimbulkan rasa sakit berkepanjangan. Kalau intensitas dan kekerapannya tinggi, segera periksakan diri ke dokter/bidan.


Mengapa terjadi Kram?

Secara medis, kram perut adalah kontraksi dalam kehamilan, yakni reaksi fisiologis dari rahim secara periodik karena rahim berisi janin yang hidup. Kontraksi mulai dirasakan sejak trimester 2 kehamilan dan umumnya terjadi sesekali saja. Kontraksi yang wajar berlangsung dalam hitungan 1-3 menit saja. Jadi kalau kram menimbulkan rasa sakit yang terus menerus, harus diwaspadai karena dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.


Penyebab Kram
Kram disebabkan oleh gangguan asupan oksigen ke rahim sehingga terjadi kekurangan oksigen. Asupan oksigen yang tak lancar menyebabkan terhambatnya aliran darah, sehingga menimbulkan rasa sakit.
Nah, janin dalam perut dilingkupi ari-ari, jadi saat rahim berkontraksi, darah pun terhambat alirannya ke dalam janin. Jika intensitas dan frekuensi kontraksi cukup tinggi cadangan oksigen dalam ari-ari pun bisa berkurang atau bahkan habis. Kondisi ini bisa membahayakan si kecil.
Kontraksi dianggap normal ketika memasuki usia 37-40 minggu, yakni minggu-minggu mendekati kelahiran. Bila kram perut sering muncul diusia kehamilan kurang dari 20 minggu, dikhawatirkan bisa menyebabkan keguguran. Setiap kehamilan punya resiko untuk itu, terutama wannabe-moms yang kelebihan dan kekurangan berat badan.
Berikut langkah-langkah sederhana untuk mengurangi kram:
  • Berhenti Beraktivitas, Perbanyak Istirahat. Bila perut tiba-tiba kram, hentikan segala kegiatan yang sedang dilakukan dan segeralah istirahat. Karena seringkali gangguan asupan oksigen disebabkan oleh aktivitas wanna-be-moms yang berlebihan.
  • Perhatikan Asupan gizi. Penyebab lain adalah asupan gizi ibu hamil yang kurang bagus, sehingga ibu kekurangan energi untuk mengantarkan darah dan oksigen ke rahim.
  • Tenangkan Pikiran dan Relaksasi. Keadaan jiwa seseorang saat hamil sangat mempengaruhi keseluruhan proses kehamilan. Stress dapat memicu gangguan asupan oksigen. Maka dari itu, hindari tekanan dan tenangkanlah pikiran.
Bila kram berlanjut, berkonsultasilah dengan dokter, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Alhamdulillah, pas USG terlihat baby nya sehat. Berat badan janin juga sesuai dengan umurnya. Sayangnya kenapa Dr. Anita malah nge print keterangan janinnya ya, jdnya foto nya kan ga ada. Mau nanya malah lupa :-(

Apa karena saya dan suami masih takjub sama ruang praktek nya ya .. he he .. Itu ruang praktek dokter apa ruang praktek Komisaris Perusahaan sih ? tapi sepertinya memang beliau masih numpang di ruang praktek suaminya (Dr. dr. Tono Djuwantono SpOg) secara masih baru praktek di Limijati.



Dan yang pasti ... takjub juga sama biaya konsult nya .. hihi. Untungnya untuk kontrol bulan depan Dr. Anita menganjurkan untuk di RSIA lain yang belum pernah kita kunjungi (yang pasti sih beliau juga praktek disana). Katanya sekalian membandingkan harga2 persalinan, selain dari 2 RSIA tempat beliau praktek yang sudah kita tanya.


  
Keterangan :
GA : 22w3d (kenapa disini jadi mundur ya)
AC : 16,95 cm
Value : 495 gr

Untuk vitamin, beliau meneruskan apa yang sudah diberikan dr. Cyntia yaitu Osfit DHA dan Emineton

Friday, December 2, 2011

Tentang Gentle Birth

Sebelum hamil , melalui salah satu grup  di fb yang sebagian besar member nya sedang berikhtiar memperoleh keturunan, saya mengenal salah satu web yang dikelola oleh seorang bidan di Klaten. Setelah membaca semua tulisan2 yang ada di web tersebut, saya langsung tertarik dan bisa turut merasakan betapa menyenangkannya proses hamil dan melahirkan itu. Bahkan mengetahui bahwa proses melahirkan yang dilakukan disana bersifat Gentle Birth.

Ketika (Alhamdulillah) saya hamil, tiba2 salah satu member di grup fb yang saya ikuti menceritakan pengalamannya ketika (saat itu) hamil, dan tak lama kemudian dia sharing proses kelahiran bayi nya secara waterbirth dan lotus birth dengan beberapa foto nya, membuat saya makin tertarik mendalami apa yang dimaksud dengan Gentle Birth, juga memutuskan untuk bergabung dlm Gentle Birth Untuk Semua (GBUS).


Mungkin banyak yang bertanya2 apa sih Gentle Birth itu ? .. nah ini saya copas pengertiannya dari grup tersebut.

Gentle birth bukan tentang melahirkan secara normal vs operasi. Gentle birth juga bukan berarti alergi terhadap intervensi medis. Gentle birth didasari keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi untuk menjalani proses melahirkan sealamiah mungkin, tenang, dan nyaman. Metode ini mengajarkan perempuan untuk menyatu, mempercayai isyarat tubuh, serta meyakini bahwa tubuh mampu berfungsi sebagaimana mestinya sehingga komplikasi bisa ditekan serendah mungkin, bahkan dihindari.

Agar kondisi tersebut dapat tercapai, ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi:
Pertama, melahirkan dipandang sebagai momen yang harus “dirayakan” dengan penuh rasa hormat, damai, dan sakral oleh semua yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, aspek mental dan spiritual juga perlu diperhatikan.   Ibu diberi kesempatan untuk percaya, memberdayakan, dan memegang otonomi tubuhnya sendiri, sedangkan tenaga medis dan perlengkapannya bersifat membantu.

Kedua, adanya peran serta keluarga – terutama suami – untuk memberikan dukungan mental dan spiritual. Partisipasi aktif semacam itu akan membuat masing-masing pihak bertransformasi untuk “tumbuh dan berkembang” bersama. Karena bagaimanapun, proses kehamilan dan kelahiran sesungguhnya merupakan fase di mana orangtua “dibesarkan” menjadi pribadi yang lebih matang.
Ketiga, rasa mulas dan nyeri menjelang melahirkan dipandang sebagai mekanisme alamiah tubuh untuk membantu mengeluarkan bayi. Meskipun tetap ada, rasa nyeri tidak lagi dipandang sebagai rasa sakit yang perlu ditakuti atau dihindari.

Sedangkan waterbirth hanyalah salah satu cara metode persalinannya, selain dengan cara berjongkok atau duduk. Karena yang terpenting adalah proses persalinan secara vertikal alias mengikuti gaya gravitasi bumi. Sedangkan untuk pemotongan tali pusatnya dilakukan dengan metode Lotus Birth atau Delayed Clamping Cord. CMIIW.

Saya sendiri  sudah mendiskusikan dengan suami untuk penerapannya. Sejauh ini dia setuju dan juga ingin memberikan yang terbaik untuk istri dan anaknya, dengan satu syarat .. Persalinan tidak dilakukan dirumah ! .. karena takut tidak steril. 

Ok, tugas selanjutnya bagi saya dan suami selaku orangtua adalah mencari tempat dan tenaga kesehatan yang sudah pro Gentle Birth atau setidaknya semi Gentle Birth. 

Sejauh ini sudah mewawancarai beberapa dokter dan juga berkunjung ke salah satu tempat yang Insya Allah  akan menerapkan konsep Semi Gentle Birth di Jl. Badak Singa 8 - Bandung.





Ini foto saya dengan Uci, salah satu member GBUS ketika kita melakukan survey ke tempat tersebut. Lihat deh, kamar perawatannya nyaman banget. Tempat dan lingkungan sekitarnya  memang hommy banget, serasa berada di rumah ^_^






Mudah2an saja alam semesta mendukung dan Qodar Allah yang terbaik untuk saya dan bayi sehingga saya bisa melahirkan secara normal melalui metode Gentle Birth. Aamiin. Karena :

"Persalinan adalah persembahan untuk bayi. Bayi akan lahir dengan waktunya sendiri. Dia sudah tahu kapan waktunya. Tubuh kita juga sudah tahu cara melakukannya. Jadi kalau mau gentle yang perlu kita lakukan adalah mengikuti 'maunya dia', bukan 'maunya kita' .." 

* Foto milik pribadi dan dari FB nya Galenia MCC *

Friday, November 25, 2011

Baby in 18 weeks

Tidak terasa sudah hampir 5 bulan anugrah terindah itu hadir dalam kehidupan kami ^_^

Menurut beberapa sumber yang saya baca, janin mulai bergerak2 pada minggu ketujuh tetapi baru mulai terasa sekitar bulan kelima. Dan ibu dengan kehamilan kedua atau berikutnya lebih peka dan lebih cepat merasakannya.
 
Perkembangan bayi pada bulan kelima sekitar 13-28 cm dengan berat sekitar 250 gr dan bertambah sekitar 100 g setiap minggu nya. Diakhir bulan kelima nanti bayi sudah memiliki proporsi yang sesuai dengan saat lahir nanti walau masih kurus. 

Sensori bayi mencapai puncaknya. Ototnya sudah dapat berkontraksi dan rileks. Bergerak sekitar 200 kali sehari tetapi kita hanya akan merasakan sedikit dari semua gerakan tersebut. Otak janin telah mencapai jutaan saraf motorik, karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol.
Berhubung ini kehamilan pertama, maka agak bingung juga kalau ada yang bertanya " sudah nendang2 belum bayinya ? ", karena terus terang hal yang saya rasakan baru gerakan2 halus seperti gelembung2 kecil atau kadang seperti cenat cenat

Untuk bulan ini jadwal saya kontrol kembali pada 18 November 2011 kemarin. Sayangnya ketika sudah jauh2 ke RSIA Hermina Pasteur ternyata dr. Anita Deborah sudah mengurangi jadwal disana dan berpindah ke RSIA Limijati. Langsung saya hubungi asisten pribadinya (via sms) untuk menanyakan jadwalnya dan dibalas kalau saat itu masih berada di RSIA Limijati juga kalau saya bersedia kesana akan ditunggu oleh dr. Anita.

Sempat bingung harus bagaimana, karena walaupun sudah cocok dan klop dengan beliau tetapi cuaca saat itu tidak memungkinkan karena hujan deras plus sudah malam. Akhirnya karena suami ternyata harus kembali kekantor untuk meeting, maka diputuskan untuk kali ini kita kontrol ke dokter lain saja yang ada di RSIA Hermina Pasteur. 

Alhamdulillah, pilihan saya ke dr. IG. A. Cyntia Wijayanti SpOg ternyata tepat. Selain orangnya ramah, beliau juga komunikatif dan bersedia berdiskusi berbagai hal tentang kehamilan yang selalu ingin saya ketahui.


Ini hasil USG nya kemarin :
GA   : 18w6d
AC   : 12,81 cm
EFG : 241 gr

Alhamdulillah, menurut keterangan dr. Cyntia, baby nya sehat, berat dan panjangnya sesuai dengan umurnya. Dan yang membuat kita senang, ketika USG kemarin ada satu surprised yang langsung muncul dilayar monitor  tanpa perlu dicari2 lagi oleh dokternya :-) 

Vitamin yang diresepkan kali ini berbeda dari sebelumnya yaitu Osfit DHA dan Emineton.

Wednesday, November 9, 2011

Ibu Hamil Tidak Harus Minum Susu

Pada postingan sebelumnya saya bilang bahwa minum susu secara langsung merupakan salah satu penyebab timbulnya mual yang sudah pasti akan berakhir dengan muntah bagi diri saya. Padahal sebelumnya saya adalah penggemar susu UHT rasa coklat, bahkan sampai usia kandungan sebelum 8w pun saya masih mengkonsumsi susu.

Banyak orang yang kontra ketika mengetahui hal ini, bahkan dokter kandungan saya sendiri pun sebenarnya termasuk yang menganut paham Ibu Hamil Harus Minum Susu !!!
Kalau hal ini dipaksakan sudah pasti akan membuat diri saya sangat menderita karena mengalami 'keterpaksaan' untuk meminumnya. Sedangkan saya sangat ingin menikmati  kehamilan ini yang sudah pasti setiap prosesnya harus disertai dengan unsur kebahagiaan.

Lagipula saya yakin, semua kandungan yang terdapat dalam susu ibu hamil bisa didapat juga dari makanan lain. 

Akhirnya saya mulai rajin untuk mencari tahu info2 pendukung bagi diri saya untuk tidak minum susu. Alhamdulillah, akhirnya bertemu dengan artikel ini yang ternyata sangat bermanfaat juga membuka mata, hati dan pikiran saya :-) 

Kalaupun ingin mengkonsumsi maka saya lebih pilih youghurt, cream soup atau pun susu UHT saya buat menjadi puding. Pokoknya pilih yang sudah menjadi makanan enak :-)

Ibu Hamil Tidak Wajib Minum Susu!


Semua kandungan nutrisi yang terdapat dalam susu bisa dipenuhi dari makanan. Bahkan, lebih aman.

Artika Yulianti (31 tahun) susah payah menghabiskan segelas susu yang dibuatkan oleh Alfons, suaminya. Perempuan yang berdomisili di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, itu bahkan harus memencet kedua lubang hidungnya supaya tidak muntah.
Meskipun mengaku tidak doyan dan sering kembung usai meminumnya, tekad Tika untuk minum susu memang sangat kuat. Sebab, ia dan suaminya percaya, susu sapi – apalagi yang khusus untuk kehamilan – sangat penting bagi pertumbuhan bayi dalam kandungan. “Ibaratnya,” Tika mengatakan, “minum susu itu investasi untuk si buah hati.”

Hal yang sama juga dirasakan oleh Chelsea (27 tahun), ibu muda yang sedang hamil empat bulan. Saking terobsesi, perempuan yang tinggal di Semarang ini pernah sangat merasa bersalah ketika suatu hari terpaksa hanya bisa minum segelas susu karena stok di rumah sudah habis. “Harusnya kan minimal dua gelas sehari…,” begitu alasannya, menirukan sebuah iklan.

Chelsea beranggapan, semua nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil dan janin sudah ada di dalam susu. “Lagipula, waktu saya bandingkan dengan merk lain yang sejenis, susu hamil yang saya minum memiliki komposisi zat gizi yang paling lengkap,” tegasnya.

Jika susu menjadi bahan makanan yang identik dengan kebutuhan ibu hamil, sekilas memang wajar. Kandungan nutrisi yang terkandung di dalam susu – terutama susu sapi - seperti kalsium, protein, lemak, vitamin, dan mineral, dianggap sudah komplit dan perlu bagi kesehatan ibu dan janin.
Jika susu menjadi bahan makanan yang identik dengan kebutuhan ibu hamil, sekilas memang wajar. Kandungan nutrisi yang terkandung di dalam susu – terutama susu sapi - seperti kalsium, protein, lemak, vitamin, dan mineral, dianggap sudah komplit dan perlu bagi kesehatan ibu dan janin.
Sayangnya, di saat yang sama, kebutuhan untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang justru kurang diperhatikan. Artika dan Chelsea, misalnya, mengaku “biasa-biasa” saja bila pada hari yang sama, “lupa” mengkonsumsi tahu, tempe, ikan, kacang-kacangan, sayuran, atau buah-buahan.


Peran iklan


Meskipun memprihatinkan, fenomena semacam ini bisa dimaklumi. Produsen susu terhitung agresif menjajakan produknya. Baik yang berupa iklan di televisi, berpromosi melalui fasilitas kesehatan dan petugas kesehatan, atau pun acara bertajuk seminar ilmiah.
Memang benar, susu tersebut tidak ditawarkan secara langsung kepada konsumen. Sebagian besar justru diperkenalkan secara tersirat, dengan cara mengulas manfaat zat-zat nutrisi yang terkandung di dalamnya sambil didukung testimonial seorang public figure ternama sebagai modelnya.
Khusus mengenai susu formula untuk bayi, hal ini jelas-jelas melanggar kode etik internasional yang dicanangkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), pada tahun 1981. Di Indonesia, kode etik ini juga sudah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 237 tahun 1997 mengenai pemasaran produk pengganti ASI.
Bagi susu kehamilan, peraturan khususnya memang belum ada. Namun banyak kalangan menilai, pesan yang disampaikan dalam sebagian besar iklan susu berisiko membentuk pola pikir bahwa susu merupakan makanan ideal yang “wajib” dikonsumsi oleh ibu hamil.

Memang perlu ekstra, tapi…


Siapa pun tidak menampik bahwa kehamilan merupakan peristiwa yang sangat berharga, dan untuk menjalani kehamilan serta melahirkan bayi yang sehat, ibu harus cukup nutrisi.
Saking pentingnya, Elson M. Haas, MD, dalam bukunya Staying Healthy with Nutrition, bahkan mengatakan,  kata kunci bagi ibu hamil adalah makan. Ini disebabkan, “Saat hamil, seorang ibu memerlukan tambahan asupan kalori, protein, kalsium, zat besi, seng, vitamin B, serta vitamin lain dan mineral,” tulisnya.
Memang betul, selain makan untuk diri sendiri, ibu juga harus “memberi makan” si bayi. Namun yang harus diperhatikan, asupan tambahan itu tidak lantas berarti ibu hamil harus “makan untuk berdua”, alias mengkonsumsi makanan dengan porsi serba dobel.
Menurut Dr Ahmad Mediana, SpOG, ahli kandungan dan kebidanan dari RSIA Kemang Medical Care, Jakarta, tambahan kalori yang diperlukan oleh ibu hamil adalah sekitar 300 kkal/hari. Jumlah ini bisa diperoleh dari segelas jus alpukat tanpa gula, sebuah muffin pisang, atau sandwich gandum berisi seiris fillet ikan dan sayuran.
Kebetulan, jumlah kalori ini juga setara dengan dua gelas susu sapi. Namun, minum sedikitnya dua gelas susu dalam sehari belum menjamin kebutuhan nutrisi ibu hamil, termasuk ketika susu tersebut sudah diformulasikan dengan zat-zat tambahan yang diklaim sangat diperlukan ibu hamil.
Lagi pula, pada hakikatnya, susu merupakan makanan sementara yang diciptakan Tuhan untuk manusia, ketika gigi dan sistem pencernaan belum cukup sempurna.
Ada banyak alasan medis mengapa ASI hanya dianjurkan hingga anak berusia dua tahun. Menurut Dr Tan Shot Yen, MHum, dokter pemerhati nutrisi, itu disebabkan, mulai usia dua tahun gigi manusia mulai komplit, enzim-enzim di sepanjang saluran pencernaan telah siap, dan organ-organ di dalamnya juga sudah kuat untuk mengkonsumsi makanan padat.
Sebaliknya, pada saat yang sama, sebagian enzim yang bertugas mencerna susu sudah tidak bekerja secara optimal lagi, bahkan “pensiun”. Salah satunya adalah laktase, enzim pencerna laktosa (zat gula yang terdapat dalam susu mamalia). Beberapa gejala yang sering muncul saat minum susu, seperti mual, muntah, perut bergemuruh, kembung, diare, atau bentuk alergi lain, merupakan sinyal yang menandakan ketidakmampuan tubuh dalam mencerna laktosa.

Justru menarik kalsium 


Ironisnya, banyak ibu hamil yang minum susu karena berharap memperoleh tambahan kalsium demi mendukung pertumbuhan tulang dan gigi si janin. Jika asupannya kurang, dikhawatirkan janin akan mengambil jatah kalsium dari tulang ibunya. Kekurangan asupan kalsium pada ibu hamil ini berhubungan erat dengan risiko pre-eklamsia (tekanan darah yang melonjak secara mendadak) dan hipertensi gestasional (tekanan darah tinggi yang muncul pada masa kehamilan).
Namun perlu diingat, masalah jatah tersebut bukan berarti ibu hamil harus menambah asupan kalsium secara semena-mena. Karena Menurut Andang Gunawan, ND, ahli terapi nutrisi, mekanisme penyerapan kalsium di dalam tubuh memerlukan bantuan protein. Susu, memang mengandung kalsium sekaligus protein yang tinggi. Namun, untuk mencerna kalsium, jumlah protein ini terlalu tinggi sehingga justru menyulitkan proses penyerapan.
Organ tubuh dapat bekerja dengan baik ketika asam basa darah dan jaringan mempunyai pH 7,35-7,45. Dalam lingkungan cenderung basa tersebut, tubuh mampu mendetoksifikasi racun dan menyingkirkan zat-zat pencemaran lainnya.
Tetapi, karena susu bersifat terlalu asam, ketika kalsium yang terdapat di dalam susu masuk ke dalam darah, secara alamiah tubuh akan berusaha mengembalikan situasi “abnormal” ini dengan membuang kalsium dari ginjal, melalui urine. Inilah yang diduga menjadi alasan mengapa empat negara dengan pengkonsumsi susu terbesar di dunia, yaitu Amerika, Swedia, Denmark, dan Finlandia, justru menduduki peringkat-peringkat teratas dalam kasus osteoporosis. (N)

Penulis : Dyah Pratitasari
Simak artikel lengkapnya di Nirmala 07/Tahun 11, edar 1 Juli 2010

Friday, November 4, 2011

Baby in 14 weeks - (Not Only) Morning Sickness

Mual dan muntah (Morning Sickness) diawal kehamilan dialami hampir separuh dari ibu hamil, yang sesungguhnya adalah keadaan khusus yang dirancang sebagai mekanisme perlindungan bagi wanita yang sedang mengandung benih agar tidak terlalu sering terpapar oleh toksin yang berasal dari lingkungan yang dapat mengancam kehidupan janin. 

Mual dan muntah yang dialami oleh ibu hamil adalah akibat dari peningkatan hormon2 kehamilan human chorionic gonadotropin (HCG), dan biasanya terjadi dipagi hari meskipun bukan tidak mungkin terjadi sepanjang hari. Hormon HCG meningkat drastis pada awal kehamilan untuk pembentukan plasenta (ari-ari) bayi sebagai pusat nutrisi janin selama dalam ruang nyaman yang bernama rahim ibu. 

Dan ... ternyata saya pun mengalaminya ^_^ itupun baru terjadi ketika umur kandungan sudah melewati 8w dan tidak hanya dipagi hari.
Banyak hal yang menjadi pencetus 'moment2 indah' itu untuk saya, diantara nya :
  1. Bahan makanan mentah, dan juga yang bau masakan yang baru matang. 
    Solusinya adalah tidak memasak dan membeli makanan dari luar *Thanks to my hubby krn sudah repot2 berganti peran menyiapkan makanan*. Tapi anehnya, kalau untuk baking justru malah enjoy2 aja alias sangat menikmati. Ya jelaslah, beda banget wangi tepung ditambah mentega/margarin, coklat, agar2 dsb dibandingkan bau ikan, ayam, daging mentah :-p
  2. Ketika sikat gigi dan mencuci muka.  Mungkin disebabkan karena kondisi air di Bandung Timur sini yang kurang bagus (keruh dan berbau). Sehingga dalam kondisi hamil muda ini ritual sikat gigi dan mencuci muka digantikan perannya oleh air A*Q* hangat. Dan juga (entah kenapa) pasta gigi yang saya gunakan sebelumnya juga turut jadi pemicu, sampai akhirnya suami tanpa sengaja membawakan pasta gigi non detergent. Alhamdulillah lumayan bisa mengurangi mual. 
  3. Kamar mandi. Yup ... entah kenapa walau sudah gonta ganti pengharum kamar mandi tetap saja tidak pengaruh :-( malah bau nya menambah rasa mual. Sampai akhirnya  kita memutuskan untuk tidak pakai pengharum sama sekali.
  4. Bau parfum suami. Alhamdulillah kalau yang ini suami sangat pengertian sekali, alias selama hampir 2 bulan rela tidak memakai parfum :-)
  5. Minum susu. Entah kenapa saya yang penggemar susu coklat, ketika usia kandungan 8w setiap meminum susu pasti langsung merasa asam di lambung dan tak lama akhirnya keluar lagi alias dimuntahkan. Solusinya ? Insya Allah nanti akan saya posting sendiri, karena masih banyak yang pro dan kontra tentang masalah minum susu ketika hamil.
Sebenarnya ketika kontrol ke dokter pada usia kandungan 10w, dokter memberi obat anti mual dan muntah. Tapi karena tidak pengaruh alias masih saja terjadi, akhirnya tidak saya minum lagi. 

Tapi yakin deh, semua 'kenikmatan' itu terbayar sudah ketika kunjungan ke dokter. 
Ya .. saat ini selalu dinantikan oleh semua calon ibu dan ayah, karena pada saat itulah waktunya untuk bertemu sang buah hati.



Ini baby nya ketika umur nya 13w5d ... 
Keterangan :
GA : 13w5d
CRL : 7,58 cm

Subhanallah, pas di USG dia melambaikan tangan ke ayah bundanya, terus bergerak gerak tanpa henti. Sampai2 susternya aja ketika melihat langsung berteriak kesenangan bahkan  dr. Anita juga agak kesulitan untuk mengambil posisi yang pas agar hasil USG nya tidak 'blur'.


Sehat terus ya nak .. Makin hari semakin tidak sabar untuk segera bertemu denganmu :-)

Karena sudah masuk trisemester kedua, maka vitamin yang diresepkan bukan Felamil Genio lagi, melainkan Fetavita. 

Tuesday, October 25, 2011

Pendarahan a.k.a Spotting a.k.a Flek

Keluarnya Flek atau atau bercak darah tentunya membuat seorang ibu hamil cemas dan bertanya-tanya, apalagi bagi yang baru pertama kali hamil seperti saya.

Dan ternyata hal ini juga menimpa kehamilan saya. Hiks. 
Ya ... ketika mudik ke Indramayu -  dengan usia kehamilan sekitar 7w - saya mendapati adanya bercak kecoklatan yang mengotori celana dalam dan  ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut dengan warna yang semakin memudar.


Saya menduga hal ini disebabkan perjalanan jauh dalam rangka silaturahim lebaran kekampung mertua di perbatasan wilayah cirebon - brebes sana. Walaupun saya hanya duduk manis didalam mobil, namun ternyata cukup berakibat (hampir) fatal untuk kehamilan (plus ada jalan2nya juga sih ke daerah Trusmi - maklum namanya juga perempuan).


Sempat panik dan menangis, apalagi obat penguat kandungan (Cygest 400) yang saya punya sengaja tidak saya bawa karena dr. Anita bilang tidak perlu dipergunakan selama kondisi baik2 saja. Mencoba mencari penguat kandungan alami (jambu merah/strawberry) seperti yang disarankan teman2 di salah satu forum ? ternyata di kota kecil seperti Indramayu sangat susah mencarinya :-(


Akhirnya tanpa menunggu waktu lama, sekembalinya kita di Bandung, langsung kita bergegas ke dokter . Ternyata dr. Anita masih cuti lebaran, dan saya diperiksa oleh dokter pengganti nya (dr. Eppy Dharmadi SpOg). Alhamdulillah, karena tidak adanya gejala seperti nyeri perut, keluarnya gumpalan darah/jaringan, pingsan, lemas atau demam, maka beliau menyatakan kandungan saya baik2 saja.


Namun dikarenakan saya tidak kuat dengan (maaf) bau menyengat yang menempel di celana dalam dikarenakan pemakaian Cygest 400 (yang sdh saya punya)  melalui vaginal, maka saya minta obat pengganti nya dan oleh dr. Eppy Dharmadi diberikan Dhupaston. Sesudahnya beliau minta saya beristirahat selama 3 hari alias bedrest, kemudian kontrol lagi dalam waktu 2 minggu untuk melihat perkembangan janinnya.

Alhamdulillah, ketika 2 minggu kemudian saya kontrol kembali ke dr. Anita, ketika di USG ternyata janin saya menunjukkan perkembangan yang sangat bagus. Semua organnya sudah lengkap dan ... yang paling membahagiakan lagi ketika dr. Anita memperlihatkan detak jantungnya kepada saya dan suami .. Subhanallah .. Anak ku sudah ada detak jantungnya :-)

Ini baby nya ketika umur 10w2d


Buat  yang ingin tahu ciri2 flek yang bahaya atau tidak, ini saya copas artikel dari Ayahbunda :

Pendarahan Trimester Pertama Bisa Akibatkan Keguguran

Pendarahan pada kehamilan di trimester pertama (minggu 1-24) terjadi pada 30% kehamilan. Dari jumlah tersebut, separuhnya berakhir dengan keguguran. Untuk itu, penting sekali mengetahui penyebab dan pencetus pendarahan, agar momok ibu hamil ini sebisa mungkin dicegah. Pada setiap kasus pendarahan, ibu diharuskan segera mencari pertolongan medis untuk evaluasi lebih lanjut.

Implantasi embrio.

Penyebab: Pendarahan akibat proses perlekatan embrio di dinding rahim (implantasi embrio).
Kapan terjadi: Sekitar waktu menstruasi, sehingga ibu tidak menyadari bahwa proses kehamilan sudah berlangsung.
Gejala: Pendarahan jauh lebih sedikit dari menstruasi umumnya, hanya berupa bercak, lamanya 1-2 hari.
Perawatan dan Tindakan: Tidak perlu, karena merupakan proses terjadinya kehamilan normal.

Pendarahan yang merupakan ancaman keguguran.
Penyebab: Infeksi, misalnya infeksi saluran kemih, dehidrasi, penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan keguguran, trauma fisik berat, atau karena perkembangan janin yang abnormal. Bisa juga penyebab tidak diketahui pasti. Hubungan seks atau stress, yang selama ini sering disebut sebagai salah satu penyebab pendarahan, sesungguhnya tidak benar.
Kapan terjadi: Kehamilan kurang dari 12 minggu. Setelah 12 minggu, kejadian keguguran menurun drastis.
Gejala: Pendarahan, disertai atau tidak disertai kram perut.
Perawatan dan Tindakan:
  • Pemeriksaan dalam (per vagina) untuk mengetahui dan mengatasi penyebab pendarahan akibat kelainan di vagina seperti infeksi mulut rahim, polip di mulut rahim hingga kanker mulut rahim.
  • Pemeriksaan mulut rahim, apakah masih dalam keadaan tertutup atau terbuka.
  • Pemeriksaan USG untuk memastikan kondisi kehamilan. Jika janin masih baik, kehamilan dapat dilanjutkan. Jika ditemukan sisa kehamilan yang menunjukkan keguguran sebagaian, makan dilakukan kuretasi dengan pembiusan. Jika rahim sudah kosong,  karena kehamilan sudah keluar seluruhnya, ibu diberi pengobatan antibiotik.
  • Dari hasil USG juga dapat ditemukan kasus janin tidak berkembang (blighted ovum), umumnya disebabkan keadaan janin yang abnormal sejak awaal, kematian janin (detak jantung janin tidak dapat dideteksi lagi), dan kehamilan mola (hamil anggur) di mana perkembangan janin abnormal, perlu ditangani serius karena dapat berubah menjadi kelainan yang bersifat ganas atau kanker.
Kehamilan Ektopik(Kehamilan di luar rahim)
Penyebab: Merupakan pendarahan pada trimester pertama yang paling berbahaya. Kehamilan ektopik terjadi bila sel telur, yang telah dibuahi, menempel di luar rahim, umumnya di saluran telur atau tuba falopi. Karena sel telur yang sudah dibuahi itu akan tumbuh membesar, maka tempatnya menempel akan robek dan mengakibatkan pendarahan yang mengancam nyawa ibu, dialami sekitar 3% kehamilan.
Kapan terjadi: Sesudah lewat minggu ke-6.
Gejala: Pendarahan disertai nyeri perut.
Perawatan dan Tindakan:
  • Pemeriksaan dilakukan berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan USG dan pemeriksaan laboratorium.
  • Bila kehamilan di luar kandungan belum pecah, pemberian obat-obatan hingga tindakan operasi pemotongan saluran telur dan tranfusi darah.
Atau bunda juga bisa baca artikelnya disini ..