Tuesday, October 25, 2011

Pendarahan a.k.a Spotting a.k.a Flek

Keluarnya Flek atau atau bercak darah tentunya membuat seorang ibu hamil cemas dan bertanya-tanya, apalagi bagi yang baru pertama kali hamil seperti saya.

Dan ternyata hal ini juga menimpa kehamilan saya. Hiks. 
Ya ... ketika mudik ke Indramayu -  dengan usia kehamilan sekitar 7w - saya mendapati adanya bercak kecoklatan yang mengotori celana dalam dan  ini berlangsung selama 3 hari berturut-turut dengan warna yang semakin memudar.


Saya menduga hal ini disebabkan perjalanan jauh dalam rangka silaturahim lebaran kekampung mertua di perbatasan wilayah cirebon - brebes sana. Walaupun saya hanya duduk manis didalam mobil, namun ternyata cukup berakibat (hampir) fatal untuk kehamilan (plus ada jalan2nya juga sih ke daerah Trusmi - maklum namanya juga perempuan).


Sempat panik dan menangis, apalagi obat penguat kandungan (Cygest 400) yang saya punya sengaja tidak saya bawa karena dr. Anita bilang tidak perlu dipergunakan selama kondisi baik2 saja. Mencoba mencari penguat kandungan alami (jambu merah/strawberry) seperti yang disarankan teman2 di salah satu forum ? ternyata di kota kecil seperti Indramayu sangat susah mencarinya :-(


Akhirnya tanpa menunggu waktu lama, sekembalinya kita di Bandung, langsung kita bergegas ke dokter . Ternyata dr. Anita masih cuti lebaran, dan saya diperiksa oleh dokter pengganti nya (dr. Eppy Dharmadi SpOg). Alhamdulillah, karena tidak adanya gejala seperti nyeri perut, keluarnya gumpalan darah/jaringan, pingsan, lemas atau demam, maka beliau menyatakan kandungan saya baik2 saja.


Namun dikarenakan saya tidak kuat dengan (maaf) bau menyengat yang menempel di celana dalam dikarenakan pemakaian Cygest 400 (yang sdh saya punya)  melalui vaginal, maka saya minta obat pengganti nya dan oleh dr. Eppy Dharmadi diberikan Dhupaston. Sesudahnya beliau minta saya beristirahat selama 3 hari alias bedrest, kemudian kontrol lagi dalam waktu 2 minggu untuk melihat perkembangan janinnya.

Alhamdulillah, ketika 2 minggu kemudian saya kontrol kembali ke dr. Anita, ketika di USG ternyata janin saya menunjukkan perkembangan yang sangat bagus. Semua organnya sudah lengkap dan ... yang paling membahagiakan lagi ketika dr. Anita memperlihatkan detak jantungnya kepada saya dan suami .. Subhanallah .. Anak ku sudah ada detak jantungnya :-)

Ini baby nya ketika umur 10w2d


Buat  yang ingin tahu ciri2 flek yang bahaya atau tidak, ini saya copas artikel dari Ayahbunda :

Pendarahan Trimester Pertama Bisa Akibatkan Keguguran

Pendarahan pada kehamilan di trimester pertama (minggu 1-24) terjadi pada 30% kehamilan. Dari jumlah tersebut, separuhnya berakhir dengan keguguran. Untuk itu, penting sekali mengetahui penyebab dan pencetus pendarahan, agar momok ibu hamil ini sebisa mungkin dicegah. Pada setiap kasus pendarahan, ibu diharuskan segera mencari pertolongan medis untuk evaluasi lebih lanjut.

Implantasi embrio.

Penyebab: Pendarahan akibat proses perlekatan embrio di dinding rahim (implantasi embrio).
Kapan terjadi: Sekitar waktu menstruasi, sehingga ibu tidak menyadari bahwa proses kehamilan sudah berlangsung.
Gejala: Pendarahan jauh lebih sedikit dari menstruasi umumnya, hanya berupa bercak, lamanya 1-2 hari.
Perawatan dan Tindakan: Tidak perlu, karena merupakan proses terjadinya kehamilan normal.

Pendarahan yang merupakan ancaman keguguran.
Penyebab: Infeksi, misalnya infeksi saluran kemih, dehidrasi, penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan keguguran, trauma fisik berat, atau karena perkembangan janin yang abnormal. Bisa juga penyebab tidak diketahui pasti. Hubungan seks atau stress, yang selama ini sering disebut sebagai salah satu penyebab pendarahan, sesungguhnya tidak benar.
Kapan terjadi: Kehamilan kurang dari 12 minggu. Setelah 12 minggu, kejadian keguguran menurun drastis.
Gejala: Pendarahan, disertai atau tidak disertai kram perut.
Perawatan dan Tindakan:
  • Pemeriksaan dalam (per vagina) untuk mengetahui dan mengatasi penyebab pendarahan akibat kelainan di vagina seperti infeksi mulut rahim, polip di mulut rahim hingga kanker mulut rahim.
  • Pemeriksaan mulut rahim, apakah masih dalam keadaan tertutup atau terbuka.
  • Pemeriksaan USG untuk memastikan kondisi kehamilan. Jika janin masih baik, kehamilan dapat dilanjutkan. Jika ditemukan sisa kehamilan yang menunjukkan keguguran sebagaian, makan dilakukan kuretasi dengan pembiusan. Jika rahim sudah kosong,  karena kehamilan sudah keluar seluruhnya, ibu diberi pengobatan antibiotik.
  • Dari hasil USG juga dapat ditemukan kasus janin tidak berkembang (blighted ovum), umumnya disebabkan keadaan janin yang abnormal sejak awaal, kematian janin (detak jantung janin tidak dapat dideteksi lagi), dan kehamilan mola (hamil anggur) di mana perkembangan janin abnormal, perlu ditangani serius karena dapat berubah menjadi kelainan yang bersifat ganas atau kanker.
Kehamilan Ektopik(Kehamilan di luar rahim)
Penyebab: Merupakan pendarahan pada trimester pertama yang paling berbahaya. Kehamilan ektopik terjadi bila sel telur, yang telah dibuahi, menempel di luar rahim, umumnya di saluran telur atau tuba falopi. Karena sel telur yang sudah dibuahi itu akan tumbuh membesar, maka tempatnya menempel akan robek dan mengakibatkan pendarahan yang mengancam nyawa ibu, dialami sekitar 3% kehamilan.
Kapan terjadi: Sesudah lewat minggu ke-6.
Gejala: Pendarahan disertai nyeri perut.
Perawatan dan Tindakan:
  • Pemeriksaan dilakukan berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan USG dan pemeriksaan laboratorium.
  • Bila kehamilan di luar kandungan belum pecah, pemberian obat-obatan hingga tindakan operasi pemotongan saluran telur dan tranfusi darah.
Atau bunda juga bisa baca artikelnya disini ..

No comments:

Post a Comment